Perbedaan Macam-Macam Format Audio
- MP3
Format audio yang paling poluler. Menggunakan algoritma audio lossy compression untuk mengurangi ukuran file. Kompresi MP3 dapat dilakukan dengan bit-rate yang beragam. Standar yang baik untuk kualitas audio dan ukuran file adalah 128 Kbps, untuk mendapati kualitas yang mendekati kualitas CD diperlukan bit-rate 192 kbps.
- WAV
WAV merupakan format file audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM sebagai standar untuk menyimpan file audio pada PC, dengan menggunakan coding PCM (Pulse Code Modulation). Tidak seperti AAV, file WAV adalah file audio yang tidak terkompres sehingga seluruh sample audio disimpan semuanya di media penyimpanan dalam bentuk digital. Karena ukurannya yang besar, file WAV jarang digunakan sebagai file audio di Internet.
- WMA
Codec untuk lossy compression, yang dikembangkan pertama sekali dan juga untuk menyaingi MP3 oleh Microsoft. Sementara ini Microsoft memposisikan WMA bersaing dengan AAC yang digunakan pada produk Apple seperti iPod dan iTunes Music Strore. WMA juga menggunakan sistem Digital Rights Management seperti AAC untuk proteksi penggandaan dan membatasi pemutaran pada PC atau peranti tertentu. WMA audio stream hampir selalu dengan file ASF. Jika hanya membawa data audio, biasnya file mempunyai ekstensi .WMA. Adapula versi lossless untuk multichannel surround sound dan untuk voice encoding (WMA Voice).
- Ogg
Ogg adalah format pemuat berkas video dan audio standar yang bebas dan dikembangkan oleh Xiph.Org Foundation.
Nama "Ogg" merujuk kepada format berkas yang dapat memultipleksikan sejumlah codec sumber terbuka yang saling mandiri dan terpisah untuk audio, video, teks (seperti terjemahan film), dan metadata.
- AIFF dan AIFC ( Audio Interchange File Format )
File AIFF merupakan format file audio standar yang digunakan untuk menyimpan data suara untuk PC dan perangkat audio elektronik lainnya, yang dikembangkan oleh Apple pada tahun 1988. Standar dari file AIFF adalah uncomressed code pulse modulation (PCM), namun ada juga varian terkompresi yang dikenal sebagai AIFF, AIFF-C atau aifc, dengan berbagai kompresi codec.
Langkah langkah dalam membuat mixing menggunakan Adobe Audition :
Buka Adobe Audition
Pada menu File pilih “New Session” dan pilih Sample Rate 44100 kemudian klik OK.
1. Setelah semua file music yang kita butuhkan selesai dimporkan. kita dapat men-drag file music tersebut ke jendela sebelah kanan sehingga kita dapat memotong, menghapus, mengopy bagian bagian tertentu, sesuai dengan keinginan kita, Kita juga bisa mengatur volume.
Sebagai contoh kita akan menggabungkan Suara (Record) berformat .wav dengan music berformat .mp3Kemudian file music tersebut kita gabungkan kembali tetapi dengan music yang berbeda. antara musik 1 dan musik 2 kita bisa mengatur transisinya agar penyambungannya tidak terasa sehingga antara music 1 dan 2 menyatu. Begitu juga antara suara dan musicnya agar suara dan music tersebut menyatu kita perlu mengatur transisi diantaranya.
1. Agar antara suara (Record) dan music background tidak berhimpit maka kita bisa mengatur volume masing masing. Jadi pada saat suara lebih dibutuhkan maka volumenya kita tinggikan dan volume background kita rendahkan.
2. Setelah semua file music dan suara (Record) selesai kita gabung gabungkan, untuk menyimpan hasil kerja kita tersebut kita bis amengeksportnya.
Caranya pada Menu File pilih “Eksport” lalu “Audio Mix Down”.
kemudian beri nama filenya, dan jenis format yang kita pakai untuk menyimpan file tersebut. Seperti .mp3 .wav .aiff .wma .ogg dll
1. Selanjutnya kita normalize file tersebut dengan cara klik pada menu Effects kemudian “Amplitude” lalu pilih “Normalize (Proses)”. Jadikan 100% kemudian OK.
1. Setelah kita normalize kemudian kita hard limiting, ini dilakukan agar Amplitude suaranya di limitkan atau dibatasi. Jika tidak, apabila amplitud suara nya terlalu tinggi bisa merusak komponen lainnya. Untuk men-hard Limitingkan pada menu Effect pilih “Amplitude” lalu “Hard Limiting (Proses)”, sesuaikan Maksimum Amplitud nya kemudian pilih OK.
Mixing selesai dan Save kembali filenya.
KESIMPULAN
- Membuat background suara menjadi mudah,
- Kita bisa menggabungkan music sesuai keinginan kita
- Kita juga bisa menghilangkan bagian tertentu yang tidak berguna, misalnya pada awal sebuah music/lagu yang terdapat jedah sehingga pada saat memutar lagu tersebut, lagunya tidak langsung terdengar tapi ada jedahnya.
- Kita bisa membatasi amplitude sebuah file music.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar