Senin, 05 April 2010

Sistem Bilangan

Penemu Bilangan Desimal

Al-Khawarizmi : Penemu Bilangan Nol

               Konsep bilangan nol telah berkembang sejak zaman Babilonia danYunani kuno, yang pada saat itu diartikan sebagai ketiadaan dari sesuatu.
Konsep bilangan nol dan sifat-sifatnya terus berkembang dari waktu ke waktu.

al-Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0 (nol) yang dalam bahasa Arab disebut sifr. Sebelum al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan.

               Al-Khawarizmi adalah yang pertama kali memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini disebut sebagai sistem bilangan desimal. Al-Khawarizmi meneliti sistem perhitungan Hindu (India) yang menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan yang melibatkan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
 

Akan tetapi, hitungan seperti itu tidak mendapat sambutan dari kalangan ilmuwan Barat ketika itu, dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan raqam al-binji (daftar angka Arab, termasuk angka nol), hasil penemuan al-Khawarizmi. Dengan demikian, angka nol baru dikenal dan dipergunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan al-Khawarizmi. Dari beberapa bukunya, al-Khawarizmi mewariskan beberapa istilah matematika yang masih banyak dipergunakan hingga kini. Seperti sinus, kosinus, tangen dan kotangen.

Sumber : http://esqmagazine.com/2009/08/04/316/al-khawarizmi-penemu-bilangan-nol.html

Konversi Bilangan

NO

Desimal

Biner

Hexa Desimal

BCD

1

125

1111101

7D

0001 0010 0101

2

59

11101

3B

0101 1001

3

111

01101111

6F

0001 0001 0001

4

89

1011001

59

1000 1001

5

169

10101001

A9

0001 0110 1001

6

215

11010111

D7

0010 0001 0101

7

972

1111001100

3CC

1001 0111 0010

8

856

1101011000

358

1000 0101 0110

SANDI ASCII

ASCII singkatan dari American Standad Code for Information Interchange, dikembangkan oleh ANSI (American National Standard Institute) untuk tujuan membuat kode biner yang standar. Kode ini mungkin merupakan kode yang paling banyak digunakan diseluruh dunia untuk aplikasi komputer serta komunikasi data. Kode ASCII yang standar menggunakan kombinasi 7 bit, dengan kombinasi kode sebanyak 127 dari 128 kemungkinan kombinasi, yaitu :

  • 26 buah huruf kapital (uppercase) dari A s/d Z.
  • 26 huruf kecil (lower case) dari a s/d z
  • 10 digit desimal dari 0 s/d 9
  • 34 karakter kontrol yang tidak dapat dicetak hanya digunakan untuk informasi status operasi komputer.
  • 32 karakter khusus (special charakter)

Data-data dalam komputer akan disimpan dalam memori yang biasanya mempunyai satuan tempat penyimpanan dalam orde byte (8 bit). Jika kita menggunakan ASCII 7 bit, maka ada satu bit pada setiap lokasi memori yang tidak digunakan. Untuk memanfaatkan 1 bit tersebut, biasanya data dalam komputer dinyatakan dalam 1 byte sehingga mempunyai 256 buah kombinasi. Bilangan 0 sampai dengan 127 menyatakan kode ASCII standar, sedangkan 128 sampai dengan 255 biasa digunakan untuk karakter grafik.

ASCII

Hexa

Biner

A

41

1000001

N

4E

1001110

G

47

1000111

G

47

1000111

I

49

1001001

A

41

1000001

Blank

20

0100000

T

54

1010100

H

48

1001000

O

4F

1001111

S

53

1010011

T

54

1010100

A

41

1000001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar